Kesenian Flores – Kesenian Tradisional in Nusa Tenggara Timur

Pengertian Kesenian Menurut para Ahli dan Contohnya – keluhkesah.com – Web  Portal Pendidikan

Kesenian Flores adalah kesenian tradisional yang sangat terkenal di pulau itu. Terletak di Nusa Tenggara Timur, pulau ini memiliki sebagian kapal selam dan wisatawan yang senang datang.

Kesenian flores adalah beragam kelompok etnis yang memiliki kepercayaan yang berbeda-beda. Beberapa jenis tradisional yang tersedia di pulau itu adalah suku Bajo, suku Ngada, dan suku Lio.

Apa itu Flores?

Berbeda dengan daerah lain di Indonesia, masyarakat Flores sebagian besar beragama Kristen Katolik Roma. Hal ini membuat toleransi mereka terhadap umat Islam berkurang, sehingga kekerasan agama di wilayah ini lebih sedikit dibandingkan wilayah lain di Indonesia.

Budaya lokalnya masih terfokus pada pekerjaan agraris dan tradisi seperti tari Caci. Penduduk desa setempat tidak menganggap pertunjukan ini sebagai seni, melainkan sebagai cara untuk menghasilkan uang dan menjaga perdamaian di antara klan mereka. Namun, generasi muda desa semakin mencari modernitas dan fokus pada budaya perkotaan.

Aspirasi banyak penduduk desa untuk memiliki akses terhadap pendidikan modern dan layanan kesehatan semakin meningkat. Pemerintah berupaya menghadirkan fasilitas-fasilitas ini ke desa-desa terpencil di Flores, dan hal ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat terpencil tersebut. Dalam waktu dekat, diperkirakan jumlah penduduk desa yang memiliki akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan akan meningkat drastis.

Wilayah Flores

Identitas budaya suatu wilayah sangat ditentukan oleh berbagai kelompok etnis yang mendiami wilayah tersebut. Masyarakat Flores sebagian besar adalah orang Melanesia, terbukti dari tes DNA, hal ini terlihat dari bahasa daerah, dialek Indonesia, dan kerajinan tradisional mereka.

Sejarah geologi yang bergejolak telah meninggalkan jejaknya pada lanskap pegunungan terjal di pulau itu. Keistimewaan yang paling terkenal adalah trio danau kawah di pulau yang dikenal dengan nama Kelimutu. Air di danau kawah berubah warna antara hijau, biru kehijauan, dan merah kehitaman.

Ibu kota kabupaten, Labuan Bajo, mudah dijangkau melalui udara dari Denpasar dan Jakarta. Dari sini dimungkinkan untuk menjelajahi pulau-pulau tetangga Ruteng, Ende dan Bajawa. Perjalanan ke kota pesisir Maumere yang lebih tenang juga merupakan pilihan populer. Ini adalah rumah bagi Universitas Katolik St Paul dan menawarkan pengunjung kesempatan untuk berbelanja tenun tradisional sebelum kembali ke Labuan Bajo atau selanjutnya ke wilayah lain di Indonesia.

Masyarakat Flores

Sejak ditemukannya spesies manusia kecil baru di Flores, para peneliti memperdebatkan nenek moyang hominid tersebut. Penanggalan alat-alat batu yang ditemukan di pulau tersebut menunjukkan bahwa nenek moyangnya tiba setidaknya 1 juta tahun yang lalu, sekitar 200.000 tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Festival Seni dan Budaya Kesenian Flores Timur “Pai Taan Tou!” terjadi pada tanggal 5 – 7 Oktober 2018 di Kecamatan Lewolema Kabupaten Flores Timur. Festival ini akan mengampilkan beragam ekspresi seni-budaya komunitas-komunitas masyarakat di kabupaten-kabupaten sedaratan Flores dan NTT.

Sayangnya, kontributor festival ini terlalu berpusat pada Jawa-Bali. Akan sangat menyenangkan melihat pertunjukan dari penduduk desa di pulau-pulau terluar. Kita memerlukan lebih banyak musik dari pulau-pulau tersebut untuk membantu melestarikan budaya mereka, daripada membiarkan Jawa memaksakan trennya pada mereka. Kami berharap tahun depan, pihak penyelenggara akan menghadirkan lebih banyak lagi artis dari pulau-pulau terluar Flores.

Kebudayaan Flores

Masyarakat Flores dapat dibagi menjadi beberapa kelompok etnik selatan, yang masing-masing memiliki warisan budaya dan tradisi yang khas. Mereka berbicara dalam berbagai bahasa dan dialek, dan meskipun bahasa Indonesia (Bahasa Inggris) adalah bahasa resmi yang digunakan dalam pendidikan dan urusan masyarakat, percakapan sehari-hari dilakukan dalam banyak bahasa dan dialek lokal.

Kabupaten Sikka terkenal dengan tenun ikat halusnya, sebuah kerajinan tangan yang sangat melekat pada budaya lokal dan memiliki kepentingan ekonomi dan sosial yang besar. Masyarakat Flores juga mengintegrasikan pengaruh luar ke dalam budaya mereka melalui musik, tari, masakan, dan agama.

Keunikan budaya Flores dapat dirasakan melalui sejumlah aktivitas autentik, antara lain menyaksikan komodo di habitat aslinya di Taman Nasional Komodo, trekking melintasi lanskap terjal untuk menyaksikan danau vulkanik tiga warna, menyelami lanskap alam yang belum terjamah, mengunjungi desa-desa autentik. dan menciptakan pertemuan yang mengesankan dengan komunitas lokal. Pengalaman-pengalaman ini akan membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kekayaan warisan dan budaya Flores.

Previous Post Next Post